PERKAWINAN SEDARAH
Perkawinan sedarah dalam penangkaran burung adalah proses reproduksi
yang terjadi akibat perkawinan dari dua burung dengan garis genetik sama
atau memiliki orang tua yang sama atau bersaudara. Misalnya adalah
induk jantan dengan anakannya, anakan dengan induk betina, anak dengan
anak, cucu dengan kakek atau nenek dan seterusnya.
Perkawinan inbreed bisa meningkatkan risiko burung anak menuruni
sifat resesif yang merusak. Jika terjadi penurunan genetis (kesehatan
secara umum) dari suatu populasi burung, maka disebut inbreeding
depression. Sifat pembawa yang menyebabkan penurunan kualitas keturunan
biasanya dihilangkan melalui proses tertentu yang juga dikenal sebagai genetic purging atau “pembersihan genetik”.
Perkawinan inbreeding atau penangkaran antar-sanak dalam bahasa
sehari-hari dikenal istilah incest atau antar-muhrim. Pengertian inbreed
dalam biologi meliputi juga perkawinan atau pembuahan sendiri (selfing
atau self fertilisation).
Hubungan kekerabatan (relatedness atau relationship) ini biasanya
dikuantifikasi dengan beberapa ukuran (seperti koefisien konsanguinitas
dari Jacquard, koefisien kesekerabatan atau inbreeding coefficient, dan kovarians kekerabatan).
Para penangkar burung (yang sudah berkembang di Thailand atau di
Barat misalnya) menghilangkan karakteristik yang tidak diinginkan dalam
populasi burung tertentu, yang juga dibarengi dengan pemusnahan terhadap
apa yang dianggap “keturunan tidak layak”, dilakukan terutama ketika
mencoba untuk memunculkan sifat baru pada burung tertentu.
Jika Anda sudah ahli dalam “memilah dan memisahkan” sifat keturunan
tertentu pada burung, silakan saja Anda menangkar burung dari indukan
atau keturunan yang sama. Namun jika masih awam atau pemula, saran saya,
kawinkan burung dari orang tua atau kakek yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar